Sabtu, 14 November 2009

" Malam terakhir ku menyukaimu "


-->
Entah apa yang kufikirkan malam ini, terlalu banyak mungkin hingga aku rasa otak ini sudah tak lagi kuat menampungnya lagi. Memproses semua permasalahan yang ku alami tak semudah yang ku kira, semua bagaikan mengurai benang yang kusut tak tahu harus memulainya dari mana.


Mungkin akan ku mulai dari masalah hatiku terlebih dahulu, perasaan yang aku alami ini mungkin bukanlah hal baru lagi, percintaan memang tak pernah lepas dari hidupku entahlah aku binggung mengapa semua ini harus selalu terjadi. Apakah aku tidak pernah terlalu baik untuk sebuah cinta? aku tak mengerti mengapa menjalin kasih tak semudah ku menemukan suka.


Pertama kali aku berjumpa dengannya bukalah suatu kesengajaan, diluar rencana diluar dugaanku saat aku melihat mu melihat kearahku aku berfikir kau memperhatikan yang lain karena memang ada yang lebih dariku saat itu. Namun entah apa yang terjadi ternyata kau mengenali salah satu diantara kami dan kalianpun saling berbicara. Hingga akhirnya aku tau kau ingin mengenalku dan menitipkan salam untukku. Aku cukup heran dan cukup tersanjung dengan maksudmu.


Walau kita hanya berjabat tangan sekejap saja, namun entah mengapa hati ini terpaut padamu. Disanalah aku mulai menyukaimu, ditengah hatiku yang baru saja terluka oleh cinta kau datang dengan tiba-tiba memberikan harapan akan kebahagiaan yang selalu aku mimpikan. Akupun akhirnya memutuskan untuk mengenalmu lebih jauh, sejauh yang aku tau aku suka dirimu dan aku semakin ingin dekat denganmu untuk membahagiakan dirimu setelah aku tau kaupun baru saja terluka, luka yang sama karena cinta yang terkhianati.


Diantara kesamaan yang kita punya aku kira kita bisa mulai sesuatu untuk mencoba meraih bahagia dan impian bersama, saling mengobati luka hati yang kita punya hingga akhirnya bahagia kita raih, namun entah apa yang terjadi. Kau berubah dalam hitungan hari tak lama kita saling berbicara berangkulan dalam luka yang ada. Kini kau jauh berbeda, tak lagi kudengar suaramu menyapa hanya untuk berbicara dan bercerita. Tak lagi ku lihat pesan singkat yang mengabarkan keadaan ataupun keberadaanmu lagi.


Setiap kali aku bertemu kau mungkin sudah tidak berduka seperti awal kita berjumpa dan menghabiskan malam bersama berbagi cerita, berbagi kehangatan hati yang sempat membeku. Kini hanya diam dan tak ada suara keheningan selalu hadir diantara kita. Setiap kali aku mengirim pesan padamu tak pernah lagi ada jawaban. Setiap kali mencoba mengapaimu tak lagi ada canda dan cerita kau terlalu sibuk dengan seribu alasan.


Malam ini adalah malam dimana aku membutuhkanmu, namun entahlah kau tak juga memberikan aku ketegaran yang kubutuhkan seperti seperti ketegaran yang kuberikan saat kau terlarut dalam dukamu. Semua sudah mencoba menyadarkanku akan arti diriku bagimu, namun aku tetap diam dan tak mengacuhkan mereka. Hingga akhirnya aku tersadar arti hadirku benar hanya sebagai pelarian dalam hidupmu, karena kau tak pernah merasakan hal yang sama seperti yang kurasa.


Kebaikan yang kau berikan hanya semata kebaikan budi yang coba kau balas, bukan cinta dan kasih sayang yang pernah aku bayangkan. Aku akan coba untuk akhiri rasa yang aku punya dan aku akan mencoba melupakan semua yang terjadi pada cerita kita, tak akan lagi aku melanjutkan semua rasa ini karena aku tak lagi ingin terluka untuk kesekian kalinya. Hanya doa yang bisa kuberikan untukmu semoga kau bisa temukan bahagia yang kau cari dan impikan dan semoga bertahan lebih lama dari cinta yang telah lalu.


Lelah kaki ini berjalan malam ini hanya untuk melupakanmu, perih mata ini hampir meneteskan air mata bukan karena asap rokok yang sejak tadi menemaniku, sesak dada ini saat menuliskan cerita ini karena aku sudah terlanjur menyukaimu dan hampir mencintaimu namun ternyata semua hanya khayalan yang tak akan pernah menjadi nyata. Malam ini aku akan berusaha lebih keras bukan untuk membuatmu mencintaiku seperti yang kuinginkan, malam ini aku akan berusaha keras untuk melupakan dan membuatmu menjadi suatu kenanngan indah dan menyakitkan untuk kesekian kalinya dalam hidupku yang menggoreskan luka perih dihatiku.


P.S :Teruntukmu yang kucoba sayangi dan cintai dengan setulus hatiku..

Kamis, 05 November 2009

" the Coffee Shop "


“ Dibalik hujan malam mini sepasang kekasih terlihat lelah berlari, dalam keadaan yang basah terguyur hujan terlihat mereka menggigil kedinginan sang kekasih memeluk tubuhnya yang mungil mencoba menghangatkan hati yang terluka karena cinta yang tak biasa.”


Pertemuan yang mempertemukan mereka bukan hal yang disengaja mereka tak pernah merasa akan menemukan cinta diantara pandangan mata yang tak biasa, disebuah coffee shop aku mengenal mereka. Devan ia adalah seorang pria muda yang tak asing bagiku dia sering aku lihat disini wajahnya yang polos dengan senyuman yang jarang sekali kulihat hadir diwajahnya.

Aku dapat melihat diwajahnya terdapat begitu banyak beban dan pikiran yang tak sedikit entah apa yang ia pikirkan, ia tak pernah bercerita. Aku mulai mengenalnya beberapa bulan ini karena secara kebetulan ia bekerja tidak jauh dari tempatku berada. Yang aku tahu ia sering mengunjungiku pada saat jam makan siang atau saat sore menjelang hanya sekedar menikmati secangkir coffee hangat atau capucinno dingin saat panas terasa menyengat.

Sambil menikmati coffee atau capucinno ia tak pernah aku lihat membawa teman ia hanya duduk sendiri dengan tangan yang selalu sibuk dengan handphonenya. Sekedar update status atau sibuk chatting dengan teman-temannya sungguh hidup yang sepi, tapi ia tak penah merasa bosan disini. Seperti aku yang tak bosan melihatnya. Diantara pengunjung yang ada wajahnya yang paling kuingat karena dia tidak banyak berbicara dan itu aku suka.

Disuatu siang aku kembali melihatnya kali ini memang cukup sepi tak banyak yang datang atau berlalu lalang, seperti biasa ia dengan segelas cappuccino dingin untuk mengusir panas dan menenangkan hati. Sekali lagi handphone itu terlihat sibuk ia gunakan, sesekali kulihat ia melihat kendaraan yang berlalu lalang, ya tempatku memang cukup dengan dengan jalan raya. Namun seperti biasa setiap pandangan yang diberikan selalu terlihat kosong dan hampa.

Hingga kali ini ada yang berbeda, pandangan matanya terlihat menuju pada satu arah cukup lama. Yang membuatku penasaran dengan apa yang ia lihat, ternyata disana aku menemukan seorang yang menjadi perhatiannya. Seorang yang cukup menarik usia mungkin tak lagi muda dia pria dewasa yang cukup mempesona dengan kaos putih yang dibalut jaket kulit hitam dan celana jeansnya ia terlihat gagah, pantas saja jika ia tak berhenti memandangnya.

Saat ia sibuk memandangnya ternyata pria itupun melihat kearahnya, aku hanya tersenyum melihat tingkahnya. Terlihat jelas ia jadi gugup seketika dan anehnya pria itupun seakan memberikan respon kepadanya, kali ini tak ada curi-curi pandang. Mereka saling memberikan signal walaupun tidak lama karena aku melihat pria tersebut berjalan menjauhinya, yang membuatku tertawa saat melihat dia tak berhenti melihat sesekali saat pria itu berjalan menjauh.

Namun entah apa yang terjadi secara tak disangka sang pria berjalan kembali kerahnya, dan kali ini sang pria berdiri tepat didepannya. Dan yang selanjutnya terjadi merekapun saling berkenalan “ Hai, sendiri aja” sang pria membuka perkenalan “ ya kebetulan lagi sendiri “ senyuman diberikan olehnya. “Boleh saya duduk? ”, “ oia silakan”, ia mempersilahkan dengan malu-malu. Aku dapat mendengar degup jantungnya yang semakin kencang dari sini.

“ nama kmu siapa..?” sang pria kembali bertanya sambil mengulurkan tangan,” Devan. Nama abang siapa? “ sambil menyambut uluran tangan sang Pria. “saya Desyar, kenapa tadi kmu melihat saya” sedikit pertanyaan yang menyelidik.” Ngga apa-apa kebetulan lewat didepan mata ya pas aja keliatan” ia menjawab dengan tersipu. Dengan sedikit beranipun ia bertanya kembali kepada sang Pria” klo abang sendiri kenapa balik lagi dan berkenalan sama aku..? “, kali ini sang pria yang agak malu-malu menjawab “ ya kamu taulah, saat orang berpandangan ada rasa yang sama dan minat yang sama pasti muncul rasa ingin tahu dan inginn kenal”. Senyum sang Pria terlihat sangat indah yang dibalas senyuman indah darinya.

Siang ini aku baru melihat pandangan yang hangat dimata devan seolah ia menemukan sesuatu yang telah lama hilang dalam hidupnya apakah ini cinta?? Aku hanya bisa berharap untuknya, siang ini berlangsung sangat cepat pembicaraan diantara mereka terdengar sangat menyenangkan diselingi senyum dan tawa sesekali. Baru kali ini aku melihat ia tersenyum dan tertawa dengan seseorang bukan dengan hpnya lagi. Hingga waktunya merekapun harus berpisah hari ini karena devan harus kembali bekerja dan Desyarpun harus kembali pulang dan merekapun berjanji untuk jumpa lagi.

Tak sabar hati ini untuk melihat mereka kembali, untuk tahu cerita yang akan dia jalani apakah akan berakhir bahagia.

***

Hari beranjak sore, biasanya aku sudah melihat devan hadir disini namun entah kenapa ia belum terlihat yang aku tahu hari ini adalah hari pertemuan yang mereka janjikan. Kehadiran sosok Desyar juga aku coba cari kesetiap penjuru coffee shop ini tapi tak juga ku temukan. Rasa penasaran merajaiku karena aku ingin tahu apa yang akan terjadi dengan kisah ini.

Hingga akhirnya aku menemukan dia yang aku tunggu devan kali ini terlihat santai dengan kemeja kotak-kotak dan celana Jeans ia tidak terlihat seperti anak kecil seperti terakhir kali bertemu. Seperti biasa ia mngunjungi meja bartender dan memesan capucinno dingin kesukaannya. Dan iapun mencari tempat tak jauh dariku, sesekali ia memainkan jarinya dihandphone mengirimkan sms untuk desyar. Sama sepertiku ia terlihat melihat kesekeliling coffee shop mencari keberadaanya.

Hingga akhirnya ia mendapatkan balasan, dan kali ini ia langsung menelpon desyar dengan pandangan yang terus berkeliling aku pun hanya tersenyum saat aku melihat mereka akhirnya bertemu pandang lagi dan tak lama senyumpun hadir diwajah mereka seketika. Yang ditunggu akhirnya berjumpa juga.

Desyarpun langsung berjalan kearahnya, dan mengambil posisi duduk dihadapannya “ hai d, kmu dah lama” desyar membuka pembicaraan “ aku juga bau sampai kok bang  “ devan menjawab. “ kmu kerja hari ini?” Tanya desyar, “ ia, ini lagi istirahat kok” ,” istirahatnya kok sore banget sih “, ya bang, ini istirahat kedua “ jawab devan, “ kmu kerja dimana sih klo boleh tau”, dengan sedikit ragu devan menjawab” aku keja di Call Center bang”, “ oughh “ desyar sedikit mengaggukkan kepala.

Sesekali mata devan memperhatikannya ia terlihat bahagia bisa bertemu dengan desyar, jujur penampilan desyar hari ini untuk aku semakim mempesona dengan jaket yang membalut tubuhnya ia terasa santai, “ kenapa ngeliatan aja ada yang salah..?? “ tiba-tiba devan tersenyum malu “ ngga kok bang, keren aja hari ini seneng aja lihatnya” desyarpun tersenyum malu-malu mendengar pujian itu dan iapun mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. “ kerja dicall center sudah lama? “, “ aku dah lama hampir 2,5 tahun tapi klo diBandung aku baru 1 tahun jalan beberapa bulan tadinya dijakarta bang “, “ klo abang sendiri gmn? Abang kerja atau??” tanya devan.” Klo abang dah ngga kerja lagi coba mau usaha aja, lagi mau usaha mie ayam dan warung tenda “, “ wah suka mie ayam yach “,” boleh coba klo mau mie ayam buatanku” jawab desyar sambil tersenyum.

“ Boleh, kebetulan aku juga aku suka banget sama mie ayam. Jadi penasaran ”,” oia Abang itu tinggal dimana sih..?? “ tanya devan. “ klo aku jauh tinggal di kampung sama keluarga “, “ klo kamu tinggal dmn..? “,” klo aku kost di Pasteur, soalnya keluarga aku tinggalnya dijakarta semua bang “, Pembicaraan demi pebicaraan terus mengalir tawa pun tak pernah berhenti hadir dari bibir mereka, suasana yang aku suka saat melihat mereka berdua, sebuah sms masuk di handphone desyar. Tiba-tiba raut wajahnya yang sebelumnya ceria berubah seketika menjadi gundah. Entah apa yang terjadi. Melihat semua itu devan mencoba memberanikan diri untuk bertanya “ Kenapa bang..??” ,” ngga ada apa-apa kok d” mendadak hening seketika.

Akupun binggung melihat situasi ini, hingga akhirnya desyar menjelaskan cerita yang sebenarnya terjadi bahwa saat ini ia masih punya sebuah hubungan dengan seseorang yang dahulu sempat menjadi rekan kerjanya waktu ia masih bekerja dijakarta walaupun saat ini ia telah tidak tinggal bersama namun mereka masih berhubungan. Mendengar cerita itu aku terdiam begitu juga dengan devan aku aku bisa mendengar detak jantungnya yang berdegup semakin cepat. Ada kekecewaan yang terlihat. Namun ia mencoba untuk tetap biasa.

Desyarpun lanjut bercerita, saat ini ia sedang bermasalah dengan hubungannya tidak ada kepercayaan tidak ada kejujuran seperti awal mereka dulu berhubungan. Ia bercerita bahwa dulu ia pernah dikecewakannya namun ia berusaha untuk memaafkannya dan melanjutkan hubungan itu namun semakin lama ia berhubungan masalah tak pernah berhenti datang, sifat pencemburu dari pasangannya selalu buat ia frustasi.

Ia juga mengakui ia dulu sempat melakukan khilaf, dan ia mencoba jujur pada pasangannya setelah apa yang terjadi mereka membuat komitmen baru bukan dalam hubungan satu tapi menjadi hubungan terbuka. Tapi entah kenapa dengan komitmen ini ia merasa selalu saja salah, saat pasangannya bebas bersama dengan yang lain, ia tidak pernah marah namun jika ia bersama yang lain pasangannya selalu cemburu dan marah yang tak semestinya.

Jenuh ia merasakan semua, jujur hati devan tak tahu mesti berkata apa sama sepertiku. Aku juga tak tau apa yang akan ku lakukan jika menjadi devan. Ia hanya mencoba tersenyum mendengar semua keluh kesah desyar, semua tawa mendadak hilang hingga akhirnya waktupun mulai senja aku tahu sudah waktunya untuk mereka berpisah kali ini, tapi ini bukan akhir karena mereka berjanji untuk jumpa lagi.

Sebuah akhir pertemuan yang tidak indah, tak seperti yang kubayangkan dan devan bayangkan. Namun dalam hati kecilnya devan berharap semua akan lebih baik untuk mereka berdua seperti yang kupanjatkan untuk mereka khususnya untuk devan. Aku tak mau melihatnya kembali berduka dan merasa hampa seperti yang lalu.

***

to be continue..

Senin, 26 Oktober 2009

" Saat hati bertanya, tuhan menjawabnya "

Menjalani sebuah hubungan memang tidak pernah mudah, saat indah banyak aku rasakan tidak jarang juga rasa sedih hadir karena pertengkaran yang jika difikir tak terlalu berarti.

tanpa terasa sudah hampir beberapa bulan aku menjalani hubungan ini dengannya, entah karena apa aku kurang ingat dengan jelas beberapa hari ini ada ketegangan antara aku dengannya bawaanny emosi aja. hingga aku cukup stress dibuatnya. ada rasa kangen didada ini untuk bisa kembali berdamai tapi entah kenapa ego kami berdua memang agak sulit didamaikan.

Sudah sekian kalinya aku mengirimkan pesan singkat untuknya tapi tak kunjung ada balasan, aku coba telp keHpnya juga tidak ada jawaban. makin binggung mau apa..?? kebiasaan kami yang selalu bersama min. 3 kali dalam satu minggu kini sudah lebih dari 5 hari kami tak bertemu dengan berbagai alasan yang dia punya membuatku kesal ya aku itu yang menjadi penyebab utama pertengkaran ini.

Kali ini aku tidak mengirimkan pesan ataupun menelponnya lagi. ada beberapa sms yang dia kirimkan aku masih enggan membalasnya jujur sampai saat ini kami hanya sekedar menjalani hubungan ini tak ada kata hanya banyak cerita dari perjalanan ini, saat kejadian ini hadir mulai muncul keraguan dihatiku. Tuhan tolonglah berikan petunjukMU aku harus bagaimana aku sayang dia.. ;(

Hingga akhirnya untuk kesekian kalinya tak ada balasan sms dariku akhirnya dia menelponku juga, ada rasa senang tapi kenapa yach rasa kesal ini masih juga menemani huff.

" Kenapa sms kaka ga di bales..?? ", " abis pulsa dari kemaren sms ngga ada balesan dah lewat sehari baru kasih kabar.. kenapa sih" jawabku ketus, "ya khan kemaren kaka dah bilang kaka lagi ada outing di puncak dan pulsa habis ngga bisa sms ", " biasanya juga klo kaka pergi ngga ada pulsa khan bisa ngabarin pake hp temen kaka, lagian kemarin aku juga telp kaka khan tapi ngga diangkat-angkat.. apalagi masalahnya ngga ada pulsa? khan aku yang telp"," ya maaf kemarin kaka dah tidur ngga keangkat, telpnya ngga cuma sekali masa tidur tiap hari..??" jawabku kesal dengan semua alasannya..

Rasa ini adalah rasa kangen yang sudah tertahan cukup lama didada dalam hati namun aku tak bisa mengatakan kepadanya.

" Ya dah kaka minta maaf.. " aku hanya diam " d.. hei kenapa sih ditelp malah diam " dengan terdengar marah " ngga apa-apa " jawabku lemas.. " ya trus kenapa masih diam kaka khan dah minta maaf ", " aku kembali diam " ya dah dech klo ngga mau ngobrol " dan telp akhirnya ditutup olehnya dan tak lama kemudian

Message received:

" Susah yach punya pacar ga mau ngobrol "

20/10/2009 10:35 PM

Ada rasa bahagia dihati ini, dan menyesali semuanya walau masih ada rasa tak percaya tapi aku bahagia terima kasih Tuhan kau menjawab doaku dan kini aku bersyukur padamu atas semuanya.

dan saat itu juga aku tidak ambil banyak waktu untuk langsung menghubunginya hanya untuk meminta maaf dan aku beranikan diri untuk mengungkapkan apa yang kurasa

" Kak maafin d yach, d cuma kangen sama kaka ", " ya kaka juga minta maaf, malam ini kita ketemu yach kaka juga dah kangen sama dd kita makan malam diluar dan nanti malam d tidur ditempat kaka okay :) kaka sayang dd ", " d juga sayang kaka" tak ada lagi kesal disuaranya dan tak ada lagi kesal didalam hatiku hanya ada rasa rindu tak sabar untuk segera bertemu.. :)

Malam itu kami habiskan waktu berdua dengan penuh kenangan banyak tawa dan cerita buatku makin bahagia bisa bersamanya, walau tak ada kata tapi aku tau dalam hatinya aku miliknya dan dalam hatiku dia hanya untukku tak lagi aku ragu untuk menjalani cinta ini dengannya..



Jumat, 23 Oktober 2009

" Malam ku dengan Mu "

Sudah hampir jam 1 pagi waktu berjalan sangat cepat jika bekerja dimalam hari mungkin karena aku menyukai pekerjaan ini aku suka bekerja dimalam hari tidak pernah sedikitpun aku merasa jenuh mungkin karena insomia sudah menjadi bagian hidupku sejak dibangku kuliah dulu tapi malam ini adalah malam yang paling aku tunggu untuk kembali bertemu dengannya.

Selepas perkenalan waktu itu aku dan dia memang jarang bertemu kami hanya berkomunikasi melalui sms dan telp sekedar say hai, atau berjanji untuk bertemu dan jalan menikmati makan malam berdua dengan tawa dan canda. aku suka senyumnya tak pernah cukup aku mendengar ceritanya dan tertawa melihat polah tingkahnya saat bercerita membuatku semakin ingin bersamanya.

Message Received:

" Dah pulang d?  Jadi pulang ketempat kaka kan ?"

09/09/2007 01:00:01 AM

Sebuah pesan kuterima darinya aku pun langsung membalasnya,

Message Send:

" Sudah kak ni lagi Otw naik antaran, paling sampai sana Jam 03an nanti d kabarin lagi "

09/09/2007 01: 03:30 AM

Tak sabar aku ingin segera bertemu, walau aku saat ini tinggal bersama orang tuaku aku bisa dibilang lebih jarang bersama mereka karena kesibukanku dan kesibukan mereka dijam yang berbeda saat aku pulang tak jarang mereka sudah terlelap atau sudah mulai beraktifitas, saat aku akan mulai beraktifitas mereka sedang beristirahat tak banyak pembicaraan diantara aku dan keluargaku.

Apalagi saat ini aku sudah mulai bersama seseorang semakin jarang aku bertemu kadang waktu liburku aku habiskan berdua, orang bilang maklum pasangan baru lagi hangat-hangatnya. dalam hati aku hanya bisa tertawa..  hubungan ini adalah hubungan yang benar-benar baru bagiku aku belum pernah berpacaran sebelumnya jangankan berpacaran sekedar dekat saja tidak pernah.

Entah ini suatu keberuntungan atau bukan bagiku, bisa bertemu dengannya adalah anugrah terindah dalam hidup yang aku punya. dia cinta pertama dalam hidupku, walau dia pria tapi dia yang ku cinta yang ku tau selama kami bersama tak ada yang biasa semuanya terasa indah saat bersamanya.

Akhirnya tiba juga aku ditempat yang aku tuju, walau jauh aku akan berusaha menggapainya hanya untuk bisa bersama kakaku tersayang..

" Selamat pagi :P, maaf yach kak agak lama tadi biasa putar-putar dulu sama yang lain " , " ga apa-apa kok kaka juga belum ngantuk banget, kangen sih sama kamu" , " bisa aja dech rayuannya hehehe " dalam hati aku senang mendengarnya sebuah kecupan dikening darinya pun diberikan dan membuat perasaanku makin tak tentu " kamu sudah makan? mau makan ngga ? kaka masakin mau..?? ", " ngga dech kak tadi d dah makan kok masih kenyang :) "," ya udah ganti baju dulu sana biar nanti langsung istirahat aja yach "

Ditempat tinggalnya yang sederhana, semuanya tertata dengan rapih mulai dari ruang tamu, kamar tidur, dapur hingga kamar mandi. aku suka kerapihan yang selalu dijaganya diusianya yang masuk usia 30 thn membuat ku merasa senang bisa bersamanya. sambil berbaring kami berbincang banyak hal mulai dari pekerjaannya hari ini, pekerjaanku hari ini hingga kenangan masa mudanya dulu sewaktu masih berkuliah di Medan.

Ya kak Ridwan berasal dari medan anak laki-laki yang tersisa yang belum menikah, diusianya yang masuk usia 30 dia terlihat sangat mempesona bagaimana tidak sebagian dirinya ada darah spanyol dari neneknya, wajahnya begitu khas tampan dan dapat memikat hati siapapun yang berjumpa, sebagai seorang marketing leader disebuah perusahaan dibilangan sarinah membuatnya pandai bercerita dan ada bosan mendengar cerita tentangnya.

Tak tertinggal berbagai foto dirinya diwaktu muda hingga saat ini dia buka satu persatu untuk ditunjukan padaku, tampan, ganteng, keren, wuahh foto yang jeleknya kmana yach dalam hati berkata sendiri :).

Hingga beberapa saat kami nampak sudah mulai lelah, dan kamipun beranjak kepembaringan untuk beristirahat.  berada dalam peluknya membuat semua lelah berkurang wangi tubuhnya membuatku tenang kehangatan malam ini tak akan aku lepaskan " Kak sayang dd " ia berbisik ditelingaku, " dd sayang kaka " balasku, sebuah kecupan diberikan untukku usapan lembut tangannya membelai rambutku membuatku tak berdaya.

Akupun mulai mencium bibirnya yang merah, dan ia pun membalasnya suasanapun kini semakin hangat dalam rindu yang kami punya dan dan sayang yang kami rasa membuat malam ini semakin berarti dalam hidupku tak hentinya kami berbalas kasih sayang yang membuat kami terbang melayang diantara dinginya malam ini, ada kehangatan dihati kami. dinding kamar hanya terdiam dan membisu melihat kami bersama malam ini.

Hingga waktu pagi tiba kami masih terbuai cinta, tekulai lelah dalam peluknya aku lihat sebuah senyuman dan aku pun mengerti rasa itu, karena aku merasakan yang sama malam ini malam pertama bagi kami berdua. sebuah malam kenangan yang tak akan pernah aku lupa. dimalam ini kita menyerahkan semua untuk sebuah harapan dimasa depan yang akan dijalani bersama. berharap untuk selamanya. " I Love U , Met bobo yach ", " Love u too kak, met bobo juga "

Dan kamipun terlelap dalam cinta dan kasih yang terindah.

***


I Do Remember You


  ***

It' been a long time after we try to forgot each others...

Before we met i never know what love is..???
All i know there's only me, my self and i...
In the world of my own... That's so peaceful...

Yet not colourful, until one day u came arround into my life...

The world that i used to lived... Started to changed...
So beautiful with the colour of our loved...
Alot of Joy, Laugh, care, passion and yes still some tears that we shared togethers...

I still remember the first time we met each others
the first time i saw u, the first time we touched, the smile in ur face... m
ade my heart beat so fast...

Finally we talked, and try to know each others...
And yes i'm so Happy at that time...

I do remember, do you?


I Miss U 


Jakarta August 2007 in mind